Menghabiskan Hari Libur Dengan Wisata Gua Buniayu Sukabumi

#Transportasi
Dari Jakarta ada beberapa pilihan transportasi menuju Gua Buniayu bisa naik bus dari Kp. Rambutan, Lebak Bulus dan Kalideres. Perjalanan Jakarta ke Sukabumi sekitar 4 jam kalau tidak macet di jalan. Dari terminal Sukabumi bisa berjalan kaki atau naik angkutan ke Ramayana, lanjut dengan angkutan kota menuju terminal Jubleg sekitar 30 menit. Dari terminal Jubleg naik angkutan jurusan sagaranten dan berhenti pas di gerbang pintu masuk wisata Gua Buniayu. perjalanan dari Jubleg memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Alternatif lain, Dolaners bisa menggunakan kereta. Dari Jakarta, bisa naik Commuter terlebih dahulu menuju Bogor, setiba di Stasiun Bogor nyambung lagi kereta menuju Sukabumi. Start awal keberangkatan KA Pangrango sukabumi adalah dari Stasiun Bogor Paledang, Posisi Stasiun Bogor Paledang tidak jauh dari Stasiun Commuter Bogor, tinggal nyeberang dan jalan kaki sedikit sudah sampe di stasiun Paledang.

Lama perjalanan kereta Dari Bogor ke Sukabumi memakan waktu sekitar 2 jam, tiba di stasiun sukabumi Dolaners bisa nyambung angkutan menuju Terminal Jubleg, naik jurusan Sagaranten lalu berhenti persis di Gapura pintu masuk Goa.

Untuk jadwal keberangkatan kereta kemarin, mimin lupa gak nyatet persis jamnya. Nanti mimin update yah kalo sudah tau jadwalnya..

*Catatan : untuk kepulangan dari Sukabumi menuju Jakarta bus terakhir jam 5 sore, jadi jangan sampai lewat dari jam 5. Alternatif kalo ketinggalan bus menuju Jakarta, bisa naik L300 tujuan Ciawi, dari Ciawi bisa nyambung bus menuju rambutan.

#Tentang Goa Buniayu
Beradapada areal seluas + 10 hektar, Goa Buniayu berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten; tepatnya di KPH Sukabumi, BKPH Cikawung, RPH Ciguha. Wilayah administrasi pemerintahannya termasuk kedalam wilayah Desa Kerta Angsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten DT II Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Ada dua jenis penelusuran goa yang dapat dilakukan di Goa Buniayu, yaitu penelusuran goaminat umum/wisata (Goa Angin–penelusuran horizontal) dan penelusuran goa minat khusus/dalam (Goa Kerek–penelusuran vertical-horizontal).

Setelah melakukan penelusuran Goa Angin (kuranglebih 300 m, ditempuh dalam 1 jam perjalanan) dan Goa Kerek (lubang vertikal sedalam 20 m, dan penelusuran horizontal 2,5 km melalui sungai bawah tanah, danau, dan air terjun di dalam goa, ditempuh dalam 4-6 jam), kita juga akan merasakan sensasi Rappeling dari atas Curug Bibijilan sembari bersih-bersih dengan mandi di Curug.

Menurut informasi, terdapat sekitar 80 gua yang berada di kawasan gua Buniayu Sukabumi.

#Yang bisa dinikmati di Buniayu
Bagi yang menginap, di kawasan sana ada penginapan seperti saung-saung dan Aula, dan jika anda ingin mendirikan tenda juga bisa. Juga terdapat fasilitas outbond yang bisa anda gunakan.

Saung dan Penginapan (Foto: Insen)

Untuk goa minat umum (Gua Angin) terdapat stalaktit dan stalagnit dengan bentuk yang unik, disini cukup mengenakan boot saja sudah cukup karena medannya tidak terlalu terjal. Di Gua Angin kita juga bisa menikmati sensasi yang dinamakan kegelapan abadi dengan mematikan semua pencahayaan yang kita bawa. Juga terdapat singgasana bekas peninggalan syuting film Si Buta Dari Gua Hantu.

Narsis Di Gua Angin (Foto : Insen)

Yang paling menarik adalah wisata gua Gua Minat Khusus (Goa Kerek), mulai dari turun menuruni gua sampai menelusur kedalam gua selama 4 jam dengan kondisi yang bervariatif, mulai dari bebatuan, sungai dalam gua, hingga kubangan lumpur yang membuat badan kita mirip permen coklat. Cuman harap berhato-hati ya, banyak jalanan licin dan terjal yang rawan.

Sebelum jelajah gua kerek, Dini hari (Foto : Insen)

Setelah melewati Gua Kerek selama 4 jam, kita bisa langsung bilas di Curug Bibijilan, di Curug Bibijilan ini jika kondisi air lagi kecil, Kita juga bisa menikmati sensasi rappelling. Sayangnya waktu Dolaners kesana tidak bisa menikmatinya dikarenakan arus air yang deras. Jadi tidak bercerita banyak tentang sensasinya.

Tips : Agar bisa tereksplore semuanya, start menuruni gua kerek ini diusahakan dini hari sekitar jam 3 pagi

Stalaktit Buniayu (Foto : Insen)