Pantaskah pelaku kegiatan mendaki gunung menyebut dirinya seorang PECINTA ALAM ? sementara pengetahuan mereka hanya sebatas packing dan jalan.
Saya menemukan foto ini di kaskus.co.id dan rasanya ini merupakan sebuah topik yang tidak akan pernah habis. Banyak sekali belakangan mereka yang mengaku pecinta alam lalu pergi mendaki tanpa pengetahuan dasar mengenai cinta alam yang sebenarnya.
#Gunung dan Alam Bukan Tempat Sampah
Banyak sekali mereka yang mendadak meminati kegiatan alam bebas, diantara mereka berbondong mendaki puncak-puncak yang ada di Indonesia lalu mereka tidak bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan.
Selain karena moda transportasi semakin mudah, pengelolaan kawasan yang terus diperbaharui juga gencarnya pemerintah dalam mempromosikan wisata di Indonesia. Kini kegiatan alam bebas menjadi sebuah gaya hidup di Indonesia.
Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, Jangan ambil apapun kecuali gambar/foto, Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Kutipan di atas, saya kutip dari seseorang yang berkomentar ketika saya share foto di atas di facebook, menarik sekali kata-katanya, namun sayangnya tidak semua mereka yang mengaku pecinta alam memiliki prinsip tersebut di atas.
Gunung Semeru merupakan gunung dengan sampah terbanyak di Indonesia (lihat sumber) jumlah pendaki kesini terus meningkat seiring waktu, terlebih ketika adanya film 5 CM yang mengambil lokasi syuting di gunung ini, tak jarang mereka anak alay pun ikut serta mendaki ke gunung ini.
Kalau niatnya untuk mengotori dan merusak lebih baik jangan mendaki !!
SOLUSINYA APA ??
Dari saya, mari kepada siapapun yang membaca ini untuk sama-sama sadar lingkungan, jangan hanya berfikir asal terlihat gaya, asal terlihat keren. “Ini loh gue udah ke gunung A, udah ke gunung B, C, D” tapi tidak ada rasa sadar diri untuk menjaga kelestariannya. Jangan sungkan untuk menegur siapapun yang Anda temui di lapangan yang sekiranya melanggar, merusak atau mengotori lingkungan. Mari kuta mulai dari diri kita sendiri.
Oleh : Arman Mulyadin