Gerbang Fort Santiago |
Yang pertama kali akan terlihat jika memasuki kawasan kota tua Intramuros adalah pintu gerbang Fort Santiago, yang dulunya merupakan gerbang utama kota Manila. Nuansa klasik langsung begitu terasa begitu memasuki kompleks ini. Musik klasik mengalun di setiap sudut taman yang menambah kentalnya suasana klasik.
Fort Santiago terletak di mulut Pasig River, di dekat Teluk Manila. Pada masa lampau di Filipina terdapat kerajaan Islam yang dipimpin Raja Sulayman yang pusatnya di Fort Santiago, sebelum kemudian ditaklukan oleh Spanyol dalam kolonialismenya menjelajah Asia Tenggara. Spanyol lalu menjadikan Fort Santiago sebagai pusat pemerintaha, dan membangunnya menjadi kota tua yang kental dengan nuansa Spanyol. Spanyol juga mendirikan Gereja Katolik yang megah. Tempat ini juga pernah dikuasai Jepang selama Perang Dunia II berlangsung. Terakhir, tempat ini jatuh ke tangan Amerika Serikat.
Bangunan benteng yang megah dan sisa-sisa reruntuhan bangunan tampak jelas memperlihatkan bahwa tempat ini adalah salah satu saksi sejarah penting. Di kompleks Fort Santiago ini juga terdapat sebuah bangunan yang dinamakan Rizal Shrine, yaitu sebuah ruangan yang berisi koleksi peninggalan Jose Rizal. Jose Rizal adalah salah satu pahlawan nasional Filipina yang terkenal dengan keberaniannya melawan penjajah Spanyol dan kemahirannya mengerti 22 bahasa asing.
Di kawasan kota tua Intramuros ini ada 12 buah gereja, rumah sakit, barak militer, sekolah dan juga istana raja. Namun seiring dengan perang dan bergantian kekuasaan pada masa lampau, kini tidak semua bangunan itu bisa ditemukan.